Ular Sanca merupakan salah satu jenis ular besar yang paling dikenal di dunia. Di Indonesia sendiri, ular sanca sangat populer, terutama di kalangan pecinta reptil dan kolektor hewan eksotis. Ular ini memiliki tubuh besar, pola sisik indah, serta sifat yang relatif tenang dibandingkan ular berbisa.
Secara umum, sanca termasuk dalam famili Pythonidae, yaitu kelompok ular tidak berbisa yang membunuh mangsa dengan cara melilit. Mereka tersebar di wilayah tropis Asia, Afrika, hingga Australia, dan di Indonesia, beberapa spesies sanca bahkan menjadi ikon reptil lokal, seperti Sanca Batik (Python reticulatus).
Selain keindahannya, daya tarik utama ular sanca terletak pada variasi jenis dan warnanya. Tidak heran bila harganya bisa bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah tergantung pada jenis, ukuran, dan pola warna yang dimiliki.
1. Sanca Batik (Python Reticulatus)
![]() |
| Sanca Batik (Python Reticulatus) |
Sanca Batik merupakan jenis ular sanca yang paling terkenal di Indonesia. Nama “batik” berasal dari corak sisiknya yang mirip motif kain batik, dengan warna cokelat keemasan bercampur hitam dan putih. Ular ini juga dikenal sebagai Reticulated Python, yang termasuk salah satu ular terpanjang di dunia.
Ciri khas Sanca Batik:
- Panjang bisa mencapai 8–10 meter.
- Pola sisik geometris berwarna cokelat keemasan.
- Dikenal agresif di alam liar, tetapi bisa jinak bila dipelihara sejak kecil.
Kisaran harga:
Sanca Batik anakan biasa dijual mulai Rp300.000 – Rp1.000.000. Untuk morf (varian warna langka seperti albino atau lavender), harganya bisa mencapai Rp10.000.000 hingga Rp25.000.000 tergantung kelangkaannya.
2. Sanca Kembang (Python Bivittatus)
![]() |
| Sanca Kembang (Python Bivittatus) |
Sanca Kembang atau Burmese Python adalah jenis sanca besar lainnya yang juga populer di Indonesia. Warna kulitnya dominan cokelat kekuningan dengan pola hitam berbentuk kotak-kotak besar. Jenis ini berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Myanmar, Thailand, dan sebagian Indonesia.
Ciri khas Sanca Kembang:
- Tubuh besar dan tebal, panjang mencapai 6 meter.
- Sifatnya lebih tenang dibanding sanca batik.
- Cocok untuk pemula yang ingin memelihara ular besar.
Kisaran harga:
Anakan Sanca Kembang dijual sekitar Rp400.000 – Rp1.500.000. Untuk jenis albino atau granite morph, harganya bisa menembus Rp5.000.000 hingga Rp15.000.000.
3. Sanca Hijau (Morelia Viridis)
![]() |
| Sanca Hijau (Morelia Viridis) |
Sanca Hijau atau Green Tree Python termasuk jenis ular sanca pohon yang berukuran sedang. Ular ini berasal dari Papua dan wilayah timur Indonesia, serta dikenal karena warna hijaunya yang mencolok dan keindahan tubuhnya yang melingkar di dahan.
Ciri khas Sanca Hijau:
- Warna dominan hijau terang dengan bintik putih atau kuning.
- Hidup di pepohonan, aktif di malam hari.
- Sifatnya agak sensitif, cocok untuk penghobi berpengalaman.
Kisaran harga:
Sanca Hijau asli Papua dibanderol mulai Rp3.000.000 – Rp7.000.000. Untuk morph warna langka seperti biru (blue phase), harganya bisa mencapai Rp15.000.000 hingga Rp25.000.000.
4. Sanca Bola (Python Regius)
![]() |
| Sanca Bola (Python Regius) |
Sanca Bola atau Ball Python merupakan salah satu spesies paling populer di dunia reptil peliharaan. Berasal dari Afrika, ular ini dikenal jinak dan tidak agresif. Di Indonesia, sanca bola banyak digemari karena ukurannya kecil, mudah dirawat, dan memiliki banyak varian warna (morph).
Ciri khas Sanca Bola:
- Panjang rata-rata hanya 1–1,5 meter.
- Pola sisik cokelat dengan garis kuning atau emas.
- Bila merasa terancam, ular ini menggulung tubuhnya seperti bola asal nama “Ball Python”.
Kisaran harga:
Harga Sanca Bola biasa berkisar Rp800.000 – Rp1.500.000. Namun, untuk morph langka seperti piebald, banana, atau blue-eyed leucistic, harga bisa mencapai Rp20.000.000 – Rp50.000.000 bahkan lebih.
5. Sanca Papua (Apodora Papuana)
![]() |
| Sanca Papua (Apodora Papuana) |
Sanca Papua atau Papuan Python adalah salah satu spesies terbesar dari wilayah Papua. Ular ini dikenal dengan perubahan warna tubuhnya tergantung kondisi cahaya dari cokelat gelap hingga keemasan.
Ciri khas Sanca Papua:
- Panjang bisa mencapai 5 meter.
- Warna tubuh berubah tergantung suasana hati atau cahaya.
- Sifat relatif tenang bila terbiasa dengan manusia.
Kisaran harga:
Harga anakan Sanca Papua mulai Rp2.000.000 hingga Rp6.000.000, tergantung ukuran dan kondisi tubuh. Individu dewasa dengan warna khas bisa mencapai Rp10.000.000.
6. Sanca Darah (Python Brongersmai)
![]() |
| Sanca Darah (Python Brongersmai) |
Sanca Darah, dikenal juga sebagai Blood Python, berasal dari Semenanjung Malaya dan Sumatra. Ular ini memiliki warna merah bata yang mencolok dengan tubuh gemuk dan pendek. Meski terlihat garang, sanca darah bisa menjadi jinak jika dipelihara dengan baik.
Ciri khas Sanca Darah:
- Tubuh pendek dan gemuk.
- Warna merah cerah hingga oranye kecokelatan.
- Gerakannya lambat, cocok untuk pemelihara tingkat menengah.
Kisaran harga:
Sanca Darah anakan dijual antara Rp1.000.000 – Rp2.500.000. Varian warna seperti T+ albino atau matrix morph dapat mencapai Rp8.000.000 – Rp12.000.000.
7. Sanca Batu (Python Curtus)
![]() |
| Sanca Batu (Python Curtus) |
Sanca batu adalah kerabat dekat sanca darah yang banyak ditemukan di Sumatra. Ular ini memiliki tubuh besar dan kuat, dengan warna keemasan bercampur hitam. Karena ukurannya lebih kecil dibanding sanca batik, jenis ini sering dipelihara oleh penghobi reptil berpengalaman.
Ciri khas Sanca Batu:
- Tubuh padat dan kekar.
- Warna cokelat keemasan dengan corak gelap.
- Daya tahan tinggi dan tidak mudah stres.
Kisaran harga:
Sanca Batu biasa dijual sekitar Rp800.000 – Rp2.000.000 tergantung ukuran. Untuk variasi langka, harga bisa mencapai Rp6.000.000.
8. Sanca Albino (Berbagai Spesies Morf)
![]() |
| Sanca Albino (Berbagai Spesies Morf) |
Sanca Albino bukan spesies tersendiri, melainkan hasil mutasi genetik yang membuat warna sisiknya kehilangan pigmen gelap. Albino bisa muncul pada beberapa jenis sanca seperti sanca batik, sanca kembang, atau sanca bola.
Ciri khas Sanca Albino:
- Warna kulit kuning keemasan dengan mata merah.
- Pola kontras dan sangat menarik secara visual.
- Banyak dicari kolektor reptil karena tampilannya unik.
Kisaran harga:
Harga Sanca Albino sangat bervariasi, mulai dari Rp2.000.000 hingga puluhan juta rupiah tergantung jenis dasar dan keaslian genetiknya.
9. Sanca Woma (Aspidites Ramsayi)
![]() |
| Sanca Woma (Aspidites Ramsayi) |
Meski bukan asli Indonesia, Sanca Woma asal Australia cukup diminati kolektor di Tanah Air. Ular ini berwarna cokelat muda dengan pola melingkar, dan tidak memiliki sisik di bagian kepala seperti sanca lain.
Ciri khas Sanca Woma:
- Panjang sekitar 2–3 meter.
- Pola sisik halus tanpa warna mencolok.
- Sifatnya aktif dan mudah beradaptasi.
Kisaran harga:
Sanca Woma dijual mulai Rp7.000.000 hingga Rp15.000.000, tergantung asal dan ukuran.
10. Sanca Laja (Python Timoriensis)
![]() |
| Sanca Laja (Python Timoriensis) |
Sanca Laja atau Timor Python merupakan spesies endemik dari wilayah Nusa Tenggara Timur. Ukurannya sedang, dan memiliki warna sisik keabu-abuan dengan corak geometris gelap. Karena jarang ditemukan, jenis ini cukup langka di pasaran.
Ciri khas Sanca Laja:
- Panjang sekitar 2 meter.
- Warna abu kecokelatan dengan pola khas di tubuh.
- Populasinya terbatas di wilayah Timor dan sekitarnya.
Kisaran harga:
Harga Sanca Laja bisa mencapai Rp3.000.000 – Rp8.000.000 tergantung kondisi dan ukuran. Karena statusnya semi-langka, kolektor biasanya membelinya untuk tujuan konservasi.
Tips Sebelum Membeli Ular Sanca
Sebelum membeli ular sanca, penting untuk memperhatikan beberapa hal agar perawatan berjalan aman dan sesuai:
- Pilih jenis yang sesuai dengan pengalaman.
Pemula disarankan memulai dari sanca bola atau sanca kembang karena sifatnya jinak. - Siapkan kandang atau terrarium yang aman.
Gunakan wadah tertutup namun memiliki ventilasi cukup agar ular tetap nyaman. - Pahami kebutuhan suhu dan kelembapan.
Ular sanca tropis membutuhkan suhu sekitar 28–32°C dengan kelembapan 60–80%. - Pastikan pakan tersedia.
Pakan utama berupa tikus atau ayam kecil yang diberikan sesuai ukuran tubuh ular. - Beli dari penjual terpercaya.
Hindari membeli dari pemburu liar, pilih breeder resmi untuk menjaga kelestarian populasi.
Dengan beragam jenis, warna, dan karakteristik uniknya, ular sanca menjadi salah satu reptil paling populer di Indonesia. Baik untuk koleksi, edukasi, maupun hobi, jenis-jenis sanca seperti batik, bola, atau hijau selalu memiliki daya tarik tersendiri di mata pecinta reptil.









